[Transkrip Kartun Islami] Sabar & Hadiahnya – Nouman Ali Khan


Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun.” (QS Al-Baqarah ayat 156)

Tidak ada keraguan bahwa kita adalah milik Allah.

Wa innaa ilaihi rooji’uun.” (QS Al-Baqarah ayat 156)

Dan tidak ada keraguan, kita hanya akan kembali kepada-Nya.

Yang berarti kita akan dikembalikan ke pemilik diri kita. Mengapa pernyataan ini menjadi penting? Ketika mendapatkan kesulitan, kita harus berpikir hikmahnya. Ketika kesulitan itu datang, kenapa kita mengatakan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun.” (QS Al-Baqarah ayat 156)

Ketika Anda mendengar kabar buruk di telepon, kenapa pertama kali dan pada saat itu Anda mengatakan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun.” (QS Al-Baqarah ayat 156)

Pertama-tama pahami, jika Anda mengerjakannya, ada hadiah (nyata) buat Anda, di dalam al-Quran ada hadiah (nyata) buat Anda. Pertama saya akan perlihatkan hadiah ini dengan Anda, Anda tahu hadiah apa ini?

Di ayat ini, Allah Azza wa Jalla, di ayat sebelumnya ketika saya katakan pada Anda. Dia (Allah) merekomendasikan selamat bagi orang-orang yang beriman, “al-amr fi’ill mufrod.” (kata tunggal)

(Bukan mengatakan) “Laa wa basysyiruu ash-shoobiriin.

(Tetapi mengatakan) “Wa basysyirish-shoobiriin.” (QS Al-Baqarah ayat 155)

Fi’il mufrod,” (kata) tunggal.

Mengucapkan selamat kepada orang-orang yang memiliki kesabaran, dan pengucapan selamat itu (kata) tunggal. Ketika Allah memerintahkan tunggal itu sebenarnya langsung, “amr” (perintah) untuk Nabiyyuna shallallahu alaihi wa sallam.

Artinya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjanjikan berita gembira bagi mereka yang mempunyai? Kesabaran.

Dan Allah Azza wa Jalla, dan dengan cara setelah ayat ini, bagi siapa yang mengatakan, “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun.” (QS Al-Baqarah ayat 156)

Allah akan memperlihatkan mereka, ketika kita berdiri di Hari Kiamat, Semoga kita di antara dari mereka yang mendapatkan kabar gembira.Karena ayat ini tentang Rasulullah memberikan selamat bagi yang mengerjakan ini (kesabaran) – alaihi sholatu wa sallam. Dan kita akan mendapatkan selamat (darinya/Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam).

Ketika keluarga mengucapkan selamat pada Anda, maka itu akan sangat berarti bagi Anda. Ketika kepala sekolah memberi selamat kepada Anda juga akan terasa berarti. Ketika dekan sekolah memberi selamat di wisuda Anda, itu juga sangat berarti. Ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam akan memberikan selamat bagi orang-orang yang sabar, Allah memerintahkannya (Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam) untuk melakukanya juga, maka kita pun juga ingin menjadi bagian dari orang-orang ini (yang sabar).

Dan itulah kekhususan dari ayat ini. Sekarang kita kembali pada “Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun.” (QS Al-Baqarah ayat 156)

Sekarang mari kita buat contoh, saya tahu beberapa permasalahan Anda mungkin lebih besar dari yang dapat saya berikan dari imajinasi saya yang terbatas ini. Anda harus memikirkan tentang diri Anda sendiri ketika saya memberikan contoh ini. Saya mengendarai dan saya baru mendapatkan mobil baru, dan mobilnya bermasalah seketika itu saya menepi, dan saya begitu marah sudah menghabiskan banyak uang untuk membelinya.

Kok bisa begini? Saya sudah kelewatan banyak pekerjaan.

Terjebak di tengah cuaca panas, bahkan mesinnya tidak bekerja. Untuk memikirkan situasi ini, pertama kali yang harus saya pikirkan sebagai orang yang beriman.

Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji’uun.” (QS Al-Baqarah ayat 156)

Kenapa? Karena saya mengingatkan diri saya sendiri, saya marah pada mobil ini karena saya merasa memilikinya (mobil). Tetapi saya mengingatkan diri sendiri bahwa sebenarnya saya tidak memiliki apapun. Saya merasa memiliki diri ini, namun sebenarnya Allah yang memiliki saya, Tanpa diragukan lagi saya ini milik Allah.

Bagaimana mungkin saya selalu mengeluh sana, mengeluh sini. Karena saya bukan pemilik dari apapun, Anda selalu melihat orang marah ketika mereka merasa memiliki, ketika giliran kamu, kamu berhak mendapatkannya. Ketika telepon Anda rusak, mobil Anda rusak, lampunya juga tak mau menyala. Ketika Anda menginginkan sesuatu dan tidak mendapatkannya, pasti Anda akan marah.

Tapi dalam ayat “Innaa lillaahi…

Anda akan sadar bahwa sesungguhnya “Kita tidak pantas mendapatkan apapun.

Saya milik Allah, Allah pantas Memiliki segalanya dan saya tidak. Berpikirlah jernih, segala sesuatu yang Anda dapatkan dalam hidup ini hanyalah titipan, suatu yang Anda dapatkan hanyalah titipan saja. Ketika Anda tidak punya, Anda sadar, “Bagaimanapun juga itu bukanlah milik saya.

Kita punya tangan, kita punya mata, kita punya hidung, kita punya lidah yang diberikan secara cuma-cuma. Kenyataannya bahwa kemampuan saya berdiri dan berbicara di hadapan Anda merupakan pemberian yang juga diberikan dengan cuma cuma. Tetapi lidah ini, bukan milik saya, saya tidak membayarnya, ini milik Allah.

Jadi kita mulai belajar untuk mengatakan, “Innaa lillaahi.. Innaa lillaahi.

Dan permasalahan kedua adalah bagaimana Allah memberikan solusi pada keyakinan kita. Pernyataan bijaksana yang Allah berikan pada kita ketika kesulitan datang.

Pernyataan kedua adalah “Wa innaa ilaihi rooji’uun.” (QS Al-Baqarah ayat 156)

Tidak diragukan lagi kepadanya kita akan kembali.

Kenapa itu sangat penting? Karena apapun permasalahan yang Anda miliki sekarang tidaklah permanen. Apapun permasalahan yang Anda miliki tidaklah permanen. Entah itu masalah uang, masalah kesehatan, masalah keluarga, atau masalah emosional, masalah fisik Anda, tidak jadi masalah. Tidak satupun dari masalah itu yang permanen.

Anda tahu kenapa? Karena Anda dan saya tidak permanen.

Bahkan Anda dan saya saja tidak permanen, bagaimana bisa masalah kita permanen? Kita harus mengembalikannya kepada Allah. Masalah ini bukanlah apa-apa, lupakan masalah dan terus maju. Tidak hanya masalah ini sementara, saya pun juga sementara dan saya akan kembalikan kepada Allah.

Segala hal ditempatkan dalam perspektif. Menentukan perspektif, membuat Anda khawatir tentang apa yang sebenarnya penting. Jika Anda tidak memilih prespektif yang benar, maka Anda akan fokus ke hal-hal yang salah.

Guru saya sering memberikan contoh kepada saya, jika Anda berada dalam gedung, dan gedung itu terbakar. Anda ada di dalam gedung tersebut, dan Anda malah berdebat warna apa yang harus kita cat dinding ini?

Saya rasa warna biru itu lebih bagus dari pada abu-abu.

Hei,.. Gedung ini terbakar.. Anda memerlukan air terlebih dahulu untuk memadamkan api, dan keluar dari gedung…

Itu prioritasnya. Mengerti?

Ketika Anda sadar ternyata ada masalah yang lebih besar. Dan masalah besar itu adalah kita tidak sadar bahwa sesungguhnya kita ini adalah milik Allah. Mungkin terkadang Anda dan saya melewati hal-hal yang sulit,

Hanya Allah yang dapat mengembalikan ke dalam hati Anda, bahwa kita adalah milik Allah. Mungkin Anda dan saya akan diberi banyak cobaan, hanya karena Allah ingin memberi kita hadiah. Hadiah yang membuat kita tidak hanya berbicara melalui lidah kita, namun juga melalui hati kita.

Innaa ilaihi rooji’uun.

Itulah hadiah yang terkandung di dalamnya. Dan jika kita dapat menginternalisasinya, itu akan membuat sabar menjadi mudah. Dan jika Anda dan saya mempunyai kesabaran, “Allahummaj ja’alnaa minash-shoobiriin.

Jika kita memiliki kesabaran, maka ucapan “selamat” dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam akan jadi milik kita.

Subtitle: NAK Indonesia
Donasi: https://kitabisa.com/nakindonesia

Leave a comment