[Transkrip Kartun Islami] Apa Arti Insya Allah? – Nouman Ali Khan


A’uudzu billaahi minasy-syaitoonir rojiim.

Wa laa taquulanna lisyai’in innii faa’ilun dzaalika ghodaa.” (QS Al Kahfi ayat 23)

Illaa an yasyaa-a’ allooh wadzkur robbaka idzaa nasiit, wa qul ‘asaa an yahdiyani robbii li ‘aqroba min haadzaa rosyadaa.” (QS Al Kahfi ayat 24)

Robbisyroh lii shodrii, wa yassir lii amrii, wahlul uqdatam mil lisaanii, yafqohuu qoulii. Falhamdulillahi was sholaatu was salam ‘alaa Rosulillah wa ‘alaa aalihi wa shohbihi ajma’iin, tsumma ‘amma ba’d.

Assalaamu ‘alaikum Qur’an Weekly… Kita sudah sampai setengah jalan, juz ke-15, surat Al Kahfi. Saya sampaikan ayat ke-23-24 dari surat ini berkenaan dengan frase insya Allah yang kita ucapkan sepanjang waktu.

Allah berkata, “Wa laa taquulanna lisyai’in.” (QS Al Kahfi ayat 23)

Jangan berani-beraninya kamu mengatakan tentang sesuatu…

Innii faa’ilun dzaalika ghodaa.” (QS Al Kahfi ayat 23)

Jangan ragu, saya pasti akan mengerjakannya besok…

Jangan pernah memastikan apa pun seperti itu, apa pun…

Jangan katakan, “Saya akan melakukan ini dan itu nanti…

Pasti, saya bisa, saya bisa.

Seharusnya, “Saya bisa, insya Allah.

Illaa an yasyaa-a’ allooh,” kecuali bila Allah berkehendak.

Saya pasti akan melakukan hal ini, kecuali jika Allah berkehendak lain.

Itulah yang seharusnya Anda katakan.

Saya akan melakukannya, kecuali jika Allah berkehendak lain.

Dengan kata lain, saya sungguh-sungguh bermaksud untuk melakukannya, dan satu-satunya yang bisa menggagalkannya adalah jika rencana Allah berbeda dengan rencana saya. Maka itu di luar kendali saya. Itulah tujuan dari mengucapkan insya Allah.

Illaa an yasyaa-a’ allooh,” kecuali Allah memiliki kehendak lain.

Ketika mengucapkan insya Allah, “Saya akan melakukannya jika Allah berkehendak.

Kita juga mengucapkannya dalam artian yang positif. Jika Allah berkehendak, itu akan terjadi, dan saya berkomitmen untuk melakukannya. Tapi apa yang telah kita lakukan? Kita pakai insya Allah sebagai alasan religius.

Saya mungkin tidak akan melakukannya, -diartikan sebagai insya Allah.

Hei Bro, nanti datang kan ke acaranya?

Ya, insya Allah.

Bisa kamu selesaikan sesuai batas waktu?

Insya Allah… insya Allah.

Kalau Anda menyebutnya sampai dua kali, biasanya tidak akan terjadi. Jadi kita rubah sesuatu yang seharusnya menjadi pengakuan bahwa masa depan tidak terletak di tangan kita, menjadi sesuatu yang berarti, “Saya tidak mau bertanggung jawab.

Ini namanya lelucon. Seharusnya tidak seperti itu.

Muslim itu, “Wal-muufuuna bi’ahdihim idzaa ‘aahaduu.” (QS. Al-Baqarah ayat 177)

Seorang muslim memenuhi janji yang mereka buat.

Dan jika mereka membuat perjanjian, mereka menepatinya.

Jadi jika Anda punya kesepakatan, jangan katakan insya Allah dengan maksud, “Itulah cara saya untuk mengatakan mungkin tidak…

Jangan lakukan itu. Jangan gunakan kata, insya Allah seperti itu. Anda harus menggunakannya dengan makna dan keyakinan yang benar. Seperti apa? Saya sungguh-sungguh berusaha untuk datang ke rapat, janjian, atau kelas ini, dan satu-satunya yang tidak bisa saya kendalikan adalah kehendak Allah. Karena jika Allah menghendaki ada badai besok, atau mobil saya mogok, atau saya tidak cukup sehat untuk bangun, saya tidak akan tahu apa yang akan terjadi. Itu adalah masyi (kehendak) dari Allah, tapi akan saya kerahkan usaha terbaik untuk menepatinya.

Dan jika Anda merasa malas untuk menepati janji, padahal tidak ada halangan sedikit pun dari Allah, kemudian Anda malah berkata, “Sepertinya Allah tidak ingin hal ini terjadi.

Maka Anda dan Allah tahu bahwa Anda sedang bermain-main dengan firman-Nya. Bukan seperti ini yang seharusnya kita lakukan. Maka ketika kita mengucapkan insya Allah, bukan berarti menyatakan bahwa sesuatu itu mungkin tidak akan terjadi. Namun pengakuan bahwa segala sesuatu berada di tangan Allah, tapi kita akan melakukan segala upaya untuk menepati janji.

Semoga Allah menjadikan kita orang-orang yang menghormati setiap frase yang kita gunakan setiap hari, seperti Alhamdulillah, Insya Allah, Astaghfirullah, dan menggunakannya sebagaimana mestinya. Khususnya untuk insya Allah yang terkait dengan kewajiban di masa depan untuk memenuhi harapan yang seharusnya Anda penuhi.

Barokalloohu lii wa lakum, Wassalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Subtitle: NAK Indonesia
Donasi: https://kitabisa.com/nakindonesia

English Trancript: https://islamsubtitle.wordpress.com/2018/02/20/what-does-in-sha-allah-means/

One thought on “[Transkrip Kartun Islami] Apa Arti Insya Allah? – Nouman Ali Khan

Leave a comment