[Transkrip Kartun Islami] Curahkan Hatimu Kepada Allah – Nouman Ali Khan


Assalamu’alaikum. Selamat datang semua di “Amazed by the Qur’an,” serial di mana saya ingin berbagi dengan Anda, hal-hal menakjubkan yang saya temukan tentang Qur’an. Hari ini saya akan berbagi sesuatu… yang dikutip dalam Qur’an, dari Yaqub ‘alaihissalaam ketika berbincang dengan putra-putranya. Saat mereka agak frustrasi dengannya, yang belum melepaskan kenangan tentang Yusuf, beliau masih berduka karenanya.

Talloohi tafta’u tadzkuru yuusuf.” (QS. Yusuf ayat 85)

Apakah engkau akan terus mengingat Yusuf?

Hattaa takuuna harodhon.” (QS. Yusuf ayat 85)

Hingga engkau mati, hingga membunuh dirimu sendiri?

Bisakah engkau melupakannya?

Beliau menjawab, “Qoola, innamaaa asykuu batstsii wa huzniii ilallooh.” (QS. Yusuf ayat 86)

Aku hanya mengeluhkan duka dan kesulitanku kepada Allah.

Ini adalah kata-kata yang sangat bermakna. Kita semua pernah mengalami kesedihan. Kita semua pernah mengalami kesulitan. Kita ingin membagi kesedihan dan kesulitan itu. Menceritakannya kepada teman bisa mengurangi beban, menceritakannya kepada orang bijak yang kita percaya bisa melegakan.

Kadang kita membicarakan masalah kita dengan orang tua, teman dekat, guru, atau imam. Orang-orang meng-email-kan masalah-masalah mereka kepada saya, atau menemui saya di konferensi. Menarik saya ke tepi dan menceritakan masalah rumah tangga, masalah saudara, anak, orang tua dan sebagainya.

Pada ayat ini, satu kebenaran yang dalam diungkap oleh Yaqub ‘alaihissalaam. Benar, kita memperoleh kelegaan dari sesama, namun saya tidak akan pernah bisa memahami kepedihan Anda dan Anda tidak akan pernah bisa memahami kepedihan saya. Ini takkan pernah terjadi. Kesedihan yang saya alami hanya saya yang merasakan.

Kamu tahu apa yang kita lakukan? Kita mencoba membandingkan kesedihan kita dengan orang lain atau kita mencoba membandingkan… kondisi kita dengan kondisi lain yang mirip, ya kan? Setiap situasi, hati, dan kepedihan itu unik. Satu-satunya yang benar-benar memahami kepedihan yang Anda alami adalah Allah.

Kata “innamaa” di sini sangat penting karena pertama dan utama sekali Anda harus paham bahwa satu-satunya yang benar-benar memahami apa yang Anda alami dan bersimpati kepada Anda, seperti tak seorang pun mampu bersimpati kepada Anda meski sahabat terbaik Anda, adalah Allah.

Yaqub berkata, “Wa a’lamu minalloohi maa laa ta’lamuun.” (QS. Yusuf ayat 86)

Aku mengetahui sesuatu tentang Allah yang tidak kalian ketahui.

Aku tahu bahwa Allah mengenalku tidak seperti kalian mengenalku.

Ini tersirat dalam ayat ini, di antara hal lainnya. Ini salah satu hal paling mendasar dalam menempatkan kepercayaan kepada Allah. Mengetahui bahwa pemahamanNya pada Anda tidak bisa disamai yang lain. Mengetahui bahwa Dialah yang paling bisa merasakan yang Anda rasakan. SimpatiNya pada Anda tidak bisa disetarakan dengan yang lain.

Maka letupan keluhan Anda yang pertama, dan rintihan Anda yang pertama seharusnya adalah kepada Allah.

Ya Allah, Engkau tahu apa yang hamba alami, hamba ceritakan kepadaMu.

Anda boleh menangis, tidak mengapa. Dan ini hal terakhir yang ingin saya sampaikan di sini. Saya sudah membicarakannya dengan beberapa orang, tetapi ini perlu diulangi.

Kita kehilangan orang-orang yang kita sayangi, ketika kehilangan salah satu anggota keluarga, kita menangis. Lalu keluarga yang lain yang begitu kurang peka mengatakan pada mereka, “Jangan menangis, bersabarlah.

Atau, “Kamu harusnya senang, anakmu di surga.

Ungkapan semacam itu…

Benar, kita harus senang anak kita di surga, namun kita juga manusia, kita menangis. Merasa sedih itu wajar.

Jika seorang Nabi boleh bersedih selama bertahun-tahun dan tidak melepaskannya, putra-putranya sampai berkata, “Bisakah engkau melupakannya?

Dia menjawab, “Aku hanya menangis kepada Allah.

Mengapa kalian merasa terganggu? Ini antara aku dan Dia.

Allah tidak menampik emosi yang indah itu, kesedihan itu. Anda boleh sedih, Anda boleh menangis, Anda butuh itu. Allah tidak menganggap Anda hina karena tidak bersabar. Allah tidak menciptakan robot, tapi manusia yang punya emosi. Dan bahkan para Nabi memiliki emosi ini, dan mereka dibenarkan oleh Quran.

Jadi mengapa kita menampik ini dari sesama manusia? Itu tidak boleh kita lakukan… Ini adalah hadiah dari Allah bagi kita, bahwa kita bisa mengeluh. Ketika Anda bertemu seseorang yang sungguh sayang pada Anda, Anda bisa bercerita dan mencurahkan isi hati Anda kepada mereka, Anda pasti akan menangis tak tertahankan.

Ketika akhirnya Anda bisa membicarakan masalah Anda. Anda takkan bisa menahan diri, Anda akan menangis bukan? Allah tidak akan menampik rintihan Anda kepadaNya. Dia takkan menolak keluhan Anda. Dia akan menerima curahan masalah Anda, subhanallah. Ini akan memberi kelegaan yang tidak mungkin Anda peroleh dari orang lain, subhanallah.

Semoga Allah ‘azza wa jalla memberi kita kelegaan dalam kesedihan, dan menjauhkan kita dari menyiksa diri sendiri, juga orang lain, ketika menyatakan emosi kita.

Subtitle: NAK Indonesia
Donasi: https://www.kitabisa.com/nakindonesia

English Transcript: https://islamsubtitle.wordpress.com/2017/12/14/pour-your-heart-out-to-allah/

4 thoughts on “[Transkrip Kartun Islami] Curahkan Hatimu Kepada Allah – Nouman Ali Khan

Leave a comment