[ABTQ] Omar Suleiman: Doa Nabi Yusuf


Catatan kajian Amazed By The Quran Conference 2015 yang berlangsung pada 28 November 2015 lalu. Kali ini kami berbagi sesi kajian Imam Omar Suleiman tentang doa nabi Yusuf ‘alaihis salam. Imam Omar Suleiman adalah juga instruktur Bayyinah menemani ustadz Nouman Ali Khan.

amazed by the quran

Bacalah QS Yusuf ketika sedang merasa sedih. Meskipun hal ini tidak ada di hadits, tapi ini sesuai dengan bagaimana QS Yusuf diturunkan. QS Yusuf diturunkan pada amul huzn (tahun kesedihan, saat Rasulullah ditolak di Thaif, Khadijah dan Abu Thalib meninggal).

Cerita Nabi Yusuf paralel dengan kehidupan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

  • Mereka dicintai oleh orangtuanya
  • Tapi kemudian diabaikan oleh saudaranya/kaumnya
  • Punya saudara/keluarga yang iri padanya
  • Yusuf dilemparkan ke sumur, Rasulullah diboikot
  • Kemudian kembali berjaya lagi

Nabi Yusuf adalah teladan dalam tawakkal pada Allah. Meskipun demikian, beliau tetap merasakan kesedihan dalam dirinya. Awalnya, Yusuf memiliki segalanya, tapi kemudian saat dipenjara, ia kehilangan segalanya. Fluktuasi hidup Nabi Yusuf mirip dengan hidup Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Dalam kondisi apapun, sabar dan syukur adalah 2 kualitas yang harus ada dalam diri setiap Muslim.

Ketika orang berada di titik rendah, kemudian diangkat, biasanya ia berubah arogan. Tapi karakter Nabi Yusuf dan Rasulullah SAW di titik terendah dan tertinggi sama saja. Lingkungan seharusnya tidak mengubahmu.

Doa Nabi Yusuf: Di Titik Paling Rendah Hidupnya

Yusuf berkata: “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh“. (QS Yusuf: 33)

Kita tahu bahwa Nabi Yusuf digoda oleh istri Al Aziz dan teman-temannya. Lagi-lagi kisah ini paralel dengan kisah Rasulullah, di mana Rasulullah pun menghadapi godaan dari kaum Quraisy untuk bertukar sembahan selama setahun (lihat QS Al Kafirun). Tidak tanggung-tanggung, yang membujuk beliau pun pamannya, Abu Thalib.

Nabi Yusuf sudah tahu bagaimana rasanya dikucilkan (saat beliau dibuang ke sumur), tapi tetap, penjara lebih dipilihnya daripada menuruti godaan. Rasulullah pun sudah tahu bagaimana rasanya dikucilkan masyarakat, namun beliau tetap teguh berdakwah dibanding menerima tawaran Quraisy.

Seorang sahabat Rasulullah yang bernama Muadz pernah berdoa minta kesabaran, namun Rasulullah berkata itu sama saja seperti minta ditimpakan kesulitan terus. Jadi harus optimis dalam berdoa, mintalah jalan keluar. Jangan minta fitnah/ujian kesulitan dalam kehidupan.

Strength is acknowledging your weakness to Allah.

Saat digoda istri Al Aziz, bayangkan bagaimana kondisi Nabi Yusuf. Wanita itu adalah bosnya. Menolak ajakannya tentu berkonsekuensi buruk terhadap dirinya. Tapi Nabi Yusuf lebih takut pada Allah.

Dosa itu meredupkan cahaya dalam hati kita, dan menghalangi kita dari mendekat pada Allah.

Saat di penjara kemudian Nabi Yusuf menakwilkan mimpi temannya, salah satu temannya bebas dan Nabi Yusuf menitipkan pesan pada raja melalui temannya itu, tapi kemudian ia lupa. Ada yang bilang bahwa Nabi Yusuf ‘dihukum’ karena tidak tawakkal pada Allah (tapi malah minta tolong raja). Menurut ustadz Omar hal ini tidak tepat, karena tidak sesuai dengan karakter Nabi Yusuf, yang tidak pernah kehilangan tawakkal pada Allah.

Setelah raja menawarkan untuk membebaskannya dari penjara, Nabi Yusuf tidak mau keluar penjara karena belas kasihan raja. Beliau minta namanya dibersihkan, karena memang tidak bersalah.

Doa Nabi Yusuf: Di Masa Kejayaan

Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta’bir mimpi. (Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang saleh.” (QS Yusuf: 101)

Lagi-lagi Nabi Yusuf mengucapkan “Robbiy..”. Bukan menyebutkan kehebatan dirinya, tapi mengagungkan Allah, menyebutkan nikmat-nikmat Allah, kemudian meminta husnul khatimah.

Apa yang kita katakan dalam doa, menjelaskan banyak tentang karakter kita. Ia menjelaskan tentang prioritas dalam hati kita. Dua pertiga dari doa kita harusnya tentang akhirat. Sisanya tentang kebaikan di dunia, dan kebaikan di dunia itu adalah:

  1. ‘Ilman nafi’an (ilmu yang bermanfaat)
  2. Rizqon thayyiban (rezeki yang baik)
  3. ‘Amalan mutaqobbalan (amal yang diterima).

And the greatest blessing is Allah’s pleasure!

Baca juga Catatan kajian Amazed By The Quran Conference 2015:

Ustadz Nouman Ali Khan.

Syekh Abdul Nasir Jangda.

Imam Omar Sulaiman.

-HS-

2 thoughts on “[ABTQ] Omar Suleiman: Doa Nabi Yusuf

Leave a comment